METODOLOGI
PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian.
Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode.
Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikat
penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong
penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang
berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing.
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu
bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha
untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi
untuk melakukan penelitian.
1. Penelitian kualitatif menggunakan latar alamiah
atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity).
2. Penelitian kualitatif intrumennya adalah manusia,
baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain.
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode
kualitatif.
4. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data
secara induktif.
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah
bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data.
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata,
gambar) bukan angka-angka.
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses
dari pada hasil.
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas
dalam penelitian nya atas dasar fokus
yang timbul sebagai masalah dalam peneltian.
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas,
realibilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim
digunakan dalam penelitian klasik.
10.Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara
terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara).
11.Penelitian kualitatif menghendaki agar
pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
PENGERTIAN METODE
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain
itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau
melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau
cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang
jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai
tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa
metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di
sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara
sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya
dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan
masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap
adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya
proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi
atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Dalam istilah sederhana, metodologi dapat diartikan
sebagai, memberikan sebuah ide yang jelas tentang metode apa atau peneliti akan
memproses dengan cara bagaimana di dalam penelitiannya agar dapat mencapai
tujuan penelitian.
Dalam rangka untuk merencanakan proses penelitian
secara keseluruhan dan agar penelitian dapat selesai tepat waktu serta
penelitian berjalan di arah yang benar, maka peneliti haruslah hati-hati dalam
memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan metode penelitian adalah bagian
yang sangat penting di dalam proses penelitian. Dengan kata lain; Metodologi
berguna dalam rangka memetakan pekerjaan penelitian secara keseluruhan dan
memberikan kredibilitas kepada hasil penelitian yang dicapai nantinya.
Definisi Metodologi
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk
mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan
tersebut disebut juga dengan permasalahan penelitian.
Dalam Metodologi, peneliti menggunakan berbagai
kriteria yang berbeda untuk memecahkan masalah penelitian yang ada. Sumber yang
berbeda menyebutkan bahwa penggunaan berbagai jenis metode adalah untuk
memecahkan masalah. Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari
pertanyaan yang diberikan dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan
berupaya untuk mengetahui semua jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika
penelitian tidak dilakukan secara sistematis pada masalah, akan lebih sedikit
kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk menemukan atau
menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai
permasalahan, dimana semua itu baru
dapat diselesaikan secara efektif jika menggunakan metodologi penelitian.
PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan
mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian
dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian
merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian
digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu.
Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian
digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk
memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
Memahami masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak
diketahui dan selanjutnya diketahui.
Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
Prinsip metodologi
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di
antaranya:
A. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6
(enam ) prinsip metodologi yaitu :
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali
dengan menyebutkan akal sehat (common
sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.Akal sehat menurut
Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang
terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode
yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes
mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang
dimaksud yaitu :
a. Jangan pernah menerima baik apa saja
sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai
kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra
konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan
anda lebih daripada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu
diragukan lagi,
b. Pecahkanlah setiap kesulitan anda
menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk
mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
c. Arahkan pemikiran anda secara jernih
dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui,
lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang
paling kompleks dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek
yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
d. Buatlah penomoran untuk seluruh
permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh
sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
e. Langkah yang digambarkan Descartes
ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang
pasti.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral
yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut:
a. Mematuhi undang-undang dan adat
istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa
kanak-kanak.
b. Bertindak tegas dan mantap, baik pada
pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.
c. Berusaha lebih mengubah diri sendiri
daripada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran
yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita
tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak
bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain.Oleh
karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin
meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam
diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar)
dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan
mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas
ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani.Jiwa
secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.
B. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language,
Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip
verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu :
1. Verifikasi dalam arti yang ketat
(strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan)
itu mendukung pengalaman secara meyakinkan.
2. Verifikasi dalam arti yang lunak,
yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang
sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung
makna.
3. Ayer menampik kekhawatiran metafisika
dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika
theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran
tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.
C. Karl Raimund Popper
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat
kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification)
terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi
sebagai berikut :
1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori
dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi.
Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada
kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori
lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis
dimulai dari pengamatan (observasi)
secara teliti gejala (simpton) yang
sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan
adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesis. Selanjutnya hipotesis
itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat
mendukungnya. Hipotesis yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara
kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu
dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.
3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan
mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat
dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesis, hukum, ataukah teori
kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan
yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu
putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang
bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah
pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesis dapat bertahan melawan
segala usaha penyangkalan, maka hipotesis tersebut semakin diperkukuh .
Karakteristik penelitian
1. Tujuan penelitian adalah untuk
memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau
dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam batasan masalah.
2. Metodologi penelitian adalah
pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.
3. Penelitian dan ilmu merupakan
operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
ilmiah.
Proses penelitian
1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan
masalah dan pemecahan masalah tahap identifikasi bidang permasalahan, pemilihan
atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoretis menyusun
kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian.
2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan,
pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data:
sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang
memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.
Paradigma penelitian
Paradigma kuantitatif
a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental,
empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik.
c. Realitas bersifat objektif dan berdimensi
tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.
Paradigma kualitatif
a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis
(interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai
masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subjektif dan berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.
Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi
dari tradisi yang terkait dengan positivisme dan postpositivisme yang berupaya
melakukan kajian budaya dan interpretatif sifatnya. Berbagai jenis metode dan
pendekatan dalam penelitian kualitatif,
tingkat perkembangan dan kematangan masing-masing metode ditentukan juga oleh
bidang keilmuan yang memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai
penelitian kualitatif harus bekerja didalam bidang historis yang kompleks.
Penelitian kualitatif mempunyai pengertian yang berbeda-beda untuk setiap
momen, meskipun demikian definisi secara umum : penelitian kualitatif merupakan
suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan
interpretatif dan wajar terhadap setiap
pokok permasalahannya. Ini berarti penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang
alami, yang berupaya untuk memahami, member tafsiran pada fenomena yang dilihat
dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya. Penelitian kualitatif
melibatkan penggunaan dan
pengumpulan berbagai bahan empiris,
seperti studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, riwayat hidup, wawancara,
pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual: yang benggambarkan momen
rutin dan problematis, serta maknanya
dalam kehidupan individual dan kolektif (denzin dan Lincoln,1994;2).
Penelitian kualitatif secara inheren merupakan
multi-metode di dalam satu fokus, yaitu yang dikendalikan oleh masalah yang
diteliti. Penggunaan multi-metode atau yang lebih dikenal tringulation,
mencerminkan suatu upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai fenomena yang sedang diteliti. Yang bernama realitas obyektif
sebetulnya tidak pernah bisa ditangkap. Tringulation bukanlah alat atau
strategi untuk pembuktian, tetapi hanyalah suatu alternatif terhadap pembuktian. Kombinasi yang dilakukan dengan
multi-metode, bahan-bahan empiris, sudut pandang dan pengamatan yang teratur
tampaknya menjadi strategi yang lebih baik untuk menambah kekuatan, keluasan
dan kedalaman suatu penelitian.
Konsep dan sistematika penelitian kualitatif
sebenarnya menunjuk dan menekankan pada proses, dan berarti tidak diteliti secara
ketat atau terukur ( jika memang dapat diukur), dilihat dari kualitas, jumlah,
intensitas atau frekuensi. Penelitian kualitatif menekankan sifat realita yang
dibangun secara sosial, hubungan yang intim antara peneliti dengan yang diteliti dan kendala situasional
yang membentuk penyelidikan. Penelitian kualitatif menekan bahwa sifat peneliti
itu penuh dengan nilai (value-laden). Mereka mencoba menjawab pertanyaan yang
menekankan bagaimana pengalaman sosial diciptakan dan diberi arti.
Sejarah penelitian kualitatif mengungkapkan
bagaimana disiplin ilmu sosial modern telah menampilkan misinya untuk ”menganalisis dan memahami
perilaku yang terpola dan proses sosial dari masyarakatnya”. Asumsi yang
diberikan adalah bahwa ilmuwan sosial memiliki kemampuan untuk mengamati dunia ini secara objektif,
dan metode kualitatif merupakan alat utama dari penamatan itu.
Sepanjang sejarah penelitian kualitatif selalu
mendefinisikan karya mereka dilihat dari sudut harapan dan nilai-nilai,
keyakinan agama, ideologi okupasional dan profesionalisasi. Penelitian
kualitatif (seperti halnya semua
penelitian) selalu dinilai berdasarkan
atas “standar apakah karya tersebut mengkomunikasikan atau mengatakan sesuatu
mengenai diri kita ?” berdasarkan atas bagaimana kita mengkonseptualisasikan
realita dan gambaran kita mengenai dunia. Standar evaluasi itu dilakukan dengan
cara berpikir epistimologi, yaitu
mengkaji hakikat ilmu pengetahuan dari
sudut sumber, batas, struktur dan keabsahan pada umumnya.
Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma
kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan
Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam
penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain
penelitian. Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti
menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti
dapat menguji realitas fakta secara objektif, terbatas pada dimensi tunggal,
bebeas nilai. Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian
berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subjektif,
tidak bebas nilai.
2 Proses penelitian paradigma kuantitatif
menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif
menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori
dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan
tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis
kualitatif.
Metode ilmiah
Adam Smith merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan
Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan
ilmiah.Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan kriteria
tertentu. Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal
dengan istilah epistemologi (filsafat pengetahuan).
Karakteristik ilmu
Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari
proses melihat, mendengar, merasakan, dan berpikir yang menjadi dasar manusia
dan bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang
memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta yang benar atau
umumnya bernilai benar). Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam bermanfaat
untuk memprediksi fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang terkandung yang
dinilai dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk menjawab
masalah-masalah dalam kehidupan manusia.
Jenis-jenis penelitian ilmiah
Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam
beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan:
- Tujuan
- Pendekatan
- Tempat
- Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh
- Bidang ilmu yang diteliti
- Taraf Penelitian
- Teknik yang digunakan
- Keilmiahan
- Spesialisasi bidang (ilmu) garapan.
Kriteria penelitian ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya.
2. Menggunakan landasan teoretis dan metode
pengujian data yang relevan.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari
telaah teoretis atau berdasarkan pengungkapan data.
4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang.
5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat
dipercaya.
6. Menarik kesimpulan secara objektif.
7. Melaporkan hasil secara parsimony.
8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi.
Penelitian bisnis
Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan
dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu pembuatan
keputusan dalam suatu bidang bisnis.
Klasifikasi penelitian bisnis
Berdasarkan tujuan penelitian
1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-konsep
dasar).
a. deduktif : menguji hipotesis melalui validasi
teori, tipe: hopotesis a priori.
b. induktif : mengembangkan teori atau hipotesis
melalui pengungkapan fakta.
2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah
praktis)
a. penelitian evaluasi
b. penelitian dan pengembangan
c. penelitian aksi
Berdasarkan karakteristik masalah
1. Penelitian historis
2. Penelitian desktriptif
3. Studi kasus lapangan
4. Penelitian korelasional
5. Kausal-komparatif
6. Eksperimen
Berdasarkan jenis data
1. Penelitian opini (opinion research)
2. Penelitian empiris (empirical research)
3. Penelitian arsip (archieval research)
Kesimpulan dari berbagai pengertian tentang
metodologi di atas, menurut versi statistikian adalah: metodologi penelitian
adalah sebuah upaya sistematis dalam rangka pemecahan masalah yang dilakukan
peneliti agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan atau fenomena yang
terjadi.
Dengan menggunakan metodologi penelitian, peneliti
akan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan sehingga dapat menemukan solusi dari
permasalahan. Serta kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat dipercaya, sebab
menggunakan pengukuran-pengukuran secara scientific.
Daftar Pustaka
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: ALFABETA. http://www.google.co.id/#hl=id&q=metodologi+penelitian+bisnis&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=337ae19756b80444
a b c sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia,
penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si.
Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html